
Madain Saleh, yang juga dikenal sebagai Hegra atau Al‑Ḥijr, adalah kompleks nekropolis peninggalan bangsa Nabataean terbesar setelah Petra di Yordania. Sejak 2008, situs seluas sekitar 52 hektare ini tercatat sebagai Warisan Dunia UNESCO pertama di Arab Saudi dan memamerkan 111 makam batu berfasad rumit yang langsung dipahat pada tebing arenit merah gurun Al‑Ula.
Sejarah singkat
Kota ini makmur pada abad I SM hingga abad I M ketika Nabataean menguasai jalur kafilah dupa dan rempah yang menghubungkan Arabia dengan Mediterania. Setelah ditaklukkan Romawi tahun 106 M, Hegra perlahan meredup, namun tetap disebut “al‑Hijr” dalam Al‑Qur’an sebagai negeri kaum Tsamud. Penelitian arkeologi modern—termasuk proyek bersama Komisi Kerajaan Al‑Ula (RCU) dan sejumlah universitas Prancis—terus menemukan prasasti Aram‑Nabataean dan bahkan makam yang sebelumnya tersembunyi melalui pemindaian LiDAR.
Arsitektur dan daya tarik
Makam‑makam di Hegra terpencar dalam beberapa klaster seperti Qasr al‑Bint, al‑Siq, dan ikon tunggal Qasr al‑Farid. Fasade‑nya menampilkan campuran gaya Yunani‑Helenistik dan Mesir: pilar setengah, cornice bertingkat, ukiran daun palem, serta urne puncak. Qasr al‑Farid menjulang sekitar 16 meter dan gagal diselesaikan di bagian bawah, sehingga memamerkan jelas lapisan pahatan bertahap yang biasa dikerjakan dari atas ke bawah.
Cara Berkunjung
Wisatawan wajib memesang tur resmi “Hegra Experience” melalui situs atau aplikasi Visit AlUla. Tiket dewasa sekitar 95 riyal Saudi, dengan tiga jadwal harian pukul 09.00, 12.00, dan 15.00 Waktu Al‑Ula; selama musim panas tersedia slot tambahan menjelang matahari terbenam. Tur berpemandu berangkat dari Welcome Center di Kota Tua Al‑Ula, menggunakan bus ber‑AC, dan berhenti di beberapa makam utama. Dilarang menerbangkan drone, memanjat tebing, atau menyentuh ukiran—pelanggaran dapat didenda hingga 50 000 riyal.
Tips Singkat
Datanglah pada musim dingin November–Maret ketika suhu lebih sejuk (20‑28 °C) dan festival budaya Al‑Ula Moments sedang berlangsung. Kenakan sepatu tertutup, topi, dan bawalah persediaan air, karena kelembapan gurun sering di bawah 20 persen. Unduh aplikasi resmi Al‑Ula Moments untuk memantau jadwal acara, reservasi restoran oasis, dan peta interaktif.
Mengapa Penting
Madain Saleh menyatukan keindahan seni pahat Nabataean, jejak sejarah Romawi, serta kisah peringatan religius tentang kaum Tsamud. Upaya pelestarian mutakhir—dari pemindaian 3D hingga konservasi ramah bahan—menjadikannya laboratorium arkeologi terbuka sekaligus destinasi wisata berkelanjutan. Dengan menghormati aturan dan menjaga kelestarian situs, setiap pengunjung turut membantu menjaga “Petra selatan” ini tetap lestari untuk generasi mendatang.