Menunaikan ibadah umroh adalah impian banyak umat Muslim. Namun dalam pelaksanaannya, masih banyak jamaah yang melakukan kesalahan, baik karena kurangnya pemahaman manasik maupun karena faktor kelelahan dan kondisi di lapangan. Kesalahan umum jamaah saat umroh ini jika tidak disadari dapat mengurangi kesempurnaan ibadah, bahkan berpotensi membuat umroh tidak sah.
Artikel ini membahas berbagai kesalahan yang sering terjadi saat umroh agar jamaah dapat menghindarinya dan menjalankan ibadah dengan benar sesuai syariat Islam.
1. Kurang Memahami Manasik Umroh
Kesalahan paling umum adalah tidak memahami tata cara dan rukun umroh sebelum berangkat. Sebagian jamaah hanya mengikuti arahan pembimbing tanpa memahami makna dan urutan ibadah.
Dampaknya:
- Jamaah mudah bingung saat berpisah dari rombongan
- Berpotensi salah urutan rukun umroh
- Kurang khusyuk dalam beribadah
Solusi:
Ikuti manasik umroh dengan sungguh-sungguh dan pelajari panduan umroh sebelum keberangkatan.
2. Salah atau Lalai dalam Niat Ihram
Sebagian jamaah melakukan niat ihram tidak dari miqat atau lupa berniat sama sekali karena kelelahan dalam perjalanan.
Kesalahan ini termasuk serius karena:
- Ihram merupakan rukun umroh
- Niat dari miqat adalah wajib umroh
Solusi:
Pastikan sudah memahami lokasi miqat dan berniat sebelum melewatinya, baik di pesawat maupun di darat. Mintalah bantuan Tour Leader untuk mengingatkan dan membimbing pelaksanaan niat ihrom di miqot.
Apabila lupa niat ihrom di miqot, maka harus membayar dam.
3. Melanggar Larangan Ihram
Banyak jamaah yang tidak sadar melakukan pelanggaran larangan ihram, seperti:
- Memakai wangi-wangian
- Memotong rambut atau kuku
- Menutup kepala (bagi laki-laki)
- Memakai pakaian berjahit
Kesalahan ini mengharuskan jamaah membayar dam.
Solusi:
Pelajari larangan ihram dan selalu waspada sejak niat ihram hingga tahalul.
4. Tawaf Tidak Sesuai Ketentuan
Kesalahan saat tawaf juga sering terjadi, antara lain:
- Tidak memulai dari Hajar Aswad
- Mengelilingi Ka’bah dengan arah yang salah
- Berdesakan berlebihan hingga menyakiti orang lain
- Berdoa dengan suara keras sehingga mengganggu jamaah lain
Solusi:
Lakukan tawaf dengan tenang, jaga adab, dan fokus pada ibadah.
5. Tidak Menjaga Kesucian Saat Tawaf
Tawaf harus dilakukan dalam keadaan suci dari hadas dan najis. Namun ada jamaah yang tetap melanjutkan tawaf meskipun batal wudhu karena malu atau tidak ingin mengulang.
Solusi:
Jika batal wudhu, segera keluar dan berwudhu kembali, lalu lanjutkan tawaf dari posisi terakhir batalnya wudhu, sambil melanjutkan hitungan tawaf yang masih kurang.
6. Salah Menghitung Sa’i
Kesalahan umum saat sa’i antara lain:
- Menghitung perjalanan pulang-pergi sebagai satu kali. Cara menghitung yang benar adalah Shafa-Marwa dihiting 1 kali dan Marwa-Shafa dihitung 1 kali.
- Tidak memulai sa’i dari Bukit Shafa
- Mengakhiri sa’i bukan di Bukit Marwah
Solusi:
Ingat bahwa satu kali sa’i dihitung satu perjalanan, dan totalnya harus tujuh kali.
7. Lupa melaksanakan Tahalul
Sebagian jamaah ada yang lupa mengerjakan tahalul, kemudian langsung kembali ke hotel, lalu tanpa sadar telah melanggar larangan ihrom.
Solusi:
Kerjakan tahalul ketika sadar/ingat belum melakukan tahalul. Kemudian membayar dam apabila melakukan pelanggaran ihrom.
8. Terlalu Fokus pada Foto dan Video
Keinginan mengabadikan momen sering membuat jamaah:
- Kurang khusyuk
- Mengganggu jamaah lain
- Melalaikan dzikir dan doa
Solusi:
Dokumentasi boleh dilakukan secukupnya, namun utamakan kekhusyukan ibadah.
9. Mengabaikan Adab dan Akhlak
Tanah Suci adalah tempat yang penuh keberkahan. Namun sebagian jamaah:
- Mudah emosi
- Tidak sabar saat berdesakan
- Kurang menghormati sesama jamaah
Solusi:
Perbanyak sabar, jaga lisan, dan perbaiki niat dalam setiap ibadah.
10. Menganggap Umroh Sekadar Wisata
Kesalahan terakhir adalah menjadikan umroh sebagai perjalanan wisata semata, bukan ibadah.
Solusi:
Tanamkan niat bahwa umroh adalah ibadah untuk mendekatkan diri kepada Allah SWT, bukan sekadar jalan-jalan semata.
Penutup
Memahami kesalahan umum jamaah saat umroh sangat penting agar ibadah yang dilakukan sah, sempurna, dan bernilai pahala. Dengan bekal ilmu, niat yang ikhlas, serta sikap sabar dan tawakal, jamaah dapat menjalankan umroh dengan lebih tenang dan khusyuk.
Semoga setiap jamaah diberikan kemudahan dalam beribadah dan memperoleh umroh yang mabrur. Aamiin.
